Kasih manusia adalah kasih yang sangat dipengaruhi mood (suasana hati), situasi dan kondisi di sekitarnya, tiba-tiba dapat saja berubah menjadi kebencian hanya dalam waktu yang sekejap, atau seringkali bertindak sebaliknya, misalnya seharusnya bertindak lembut malah keras, seharusnya tegas malah lunak.
Kasih Allah adalah kasih yang stabil, tidak berubah-ubah, tidak dipengaruhi oleh “musim”, kasih yang selalu bertindak pada saat yang tepat, kasih yang sangat panjang sabar, dan murah hati (Maz 30:5). Walaupun Kasih Allah itu sangat lembut namun kadang-kadang dapat menjadi sangat tegas, sebagai contoh, ketika Yesus mengambil cemeti dan mengusir para penukar uang untuk keluar dari bait Allah.