Ketika anda suatu waktu memutuskan menyerahkan hidup kepada Yesus, sejak saat itu juga Yesus telah membeli anda menjadi milik-Nya.
Sejak anda telah menjadi milik Yesus, ingat-ingatlah, bahwa seluruh yang ada padamu juga telah menjadi milik Yesus.
Apa yang ada padamu? Mungkin beberapa dari daftar ini:
Eksternal: Pekerjaan, toko, keluarga, rumah, mobil, TV, handphone, komputer, sepeda motor, uang, tanah, simpanan di bank, dan lain sebagainya.
Internal: Pikiran, hati, tenaga, waktu, tubuh.
Itu semua juga telah menjadi milik Yesus. Anda tak berhak lagi memakainya seenak hatimu sendiri. Anda harus mengetahui apakah Tuhan berkenan atau tidak berkenan dengan cara anda memakainya. Bandingannya seperti ini: Semua yang ada di rumahmu adalah milikmu, tetapi anda mengizinkan seorang hambamu, atau pembantumu, untuk memakai beberapa benda tersebut, misalnya rice cooker, sapu, mesin cuci, dan lain sebagainya. Ia tidak perlu selalu minta izin pada anda untuk memakainya bukan? Tapi jika dia memakai rice cooker untuk memasak nasi para tetangga, sapu untuk kayu bakar, atau mesin cuci untuk gendang tetabuhan, apa reaksi anda? Tentu saja anda tidak berkenan.
Demikianlah Tuhan tidak berkenan ketika anda mempergunakan segala yang ada padamu sesuka hatimu saja, untuk hal-hal yang sia-sia, atau bahkan untuk hal yang membangkitkan cemburu-Nya. Mengapa demikian? Karena anda telah menyerahkan hidupmu pada Yesus.
Pilihan cuma ada dua:
1. Jangan serahkan kebebasan dirimu pada Yesus, dengan resiko anda tidak memiliki keselamatan kekal.
2. Tegaslah kepada diri anda sendiri, ketika anda telah memutuskan menyerahkan hidup kepada-Nya.
Amen.