Kesaksian Rohani - Belakangan ini, saya banyak sekali menemui orang-orang di facebook dan blog-blog yang tak kunjung habis-habisnya mengutuk, memaki-maki, menghujat dan mengejek-ejek penuh penghinaan pada Juruselamat Dunia, Yesus Kristus, dengan kata-kata kotor, cabul, jahat, dan menjijikkan.
Entah apa dasar kebencian mereka pada Tuhan Pencipta diri mereka sendiri itu, padahal Yesus tidak pernah membenci mereka, tidak pula pernah berbuat jahat pada mereka.
Saya menemukan, umumnya mereka bukanlah orang-orang kristen. Tetapi ada juga yang mengaku mantan kristen, yang lantas berbalik menjadi penghujat Kristus dengan lidah yang sangat keji.
Lalu di seberang mereka, ada pula saya temukan orang-orang kristen, yang balas menghujat, mengutuki, memaki-maki dan menyerapahi orang-orang ini dan agama yang mereka anut, dengan lidah yang tak kalah kotor dan kejinya pula. Entah untuk siapa mereka berbuat demikian, seolah-olah mereka berpikir bahwa mereka sedang membela Kristus Yesus, Tuhan semesta alam, dengan cara sedemikian.
Inilah surat terbuka untuk anda sekalian, ya, anda yang tergabung ke dalam salah satu kelompok yang saya sebutkan itu, yang tiada henti-hentinya berbalas kutuk dan sumpah serapah satu sama lain. Di dalam urapan dan kasih karunia Yesus Kristus, saya menyingkapkan kepada anda beberapa perkara di sini.
Pertama-tama, inilah pesan yang Tuhan Yesus sampaikan untuk anda sekalian: Dia, Yesus Kristus, mengasihimu.
Inilah surat terbuka untuk anda sekalian, ya, anda yang tergabung ke dalam salah satu kelompok yang saya sebutkan itu, yang tiada henti-hentinya berbalas kutuk dan sumpah serapah satu sama lain. Di dalam urapan dan kasih karunia Yesus Kristus, saya menyingkapkan kepada anda beberapa perkara di sini.
Pertama-tama, inilah pesan yang Tuhan Yesus sampaikan untuk anda sekalian: Dia, Yesus Kristus, mengasihimu.
Pesan kedua, janganlah sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan untuk mengenal-Nya. Sebab jikalau engkau mati dalam keadaan dirimu seperti ini, dan menolak kesempatan untuk berbalik kepada Yesus, maka kebinasaan yang amat mengerikan, kekal selama-lamanya, akan menjadi bagianmu. Engkau tidak tahu kapan nyawamu diambil Tuhan.
Hari ini, ketika engkau membaca tulisan ini, mungkin engkau masih hidup. Tetapi tidak ada seorang pun di antara kita yang tahu apakah nanti malam nyawa kita masih ada dalam raga. Tuhan memberimu kesempatan untuk mengenal dan datang kepada-Nya, dan beroleh mahkota keselamatan, selagi engkau masih bernafas di bumi ini. Ingatlah pesan kedua ini, jangan sia-siakan.
Saya sendiri tidak membenci engkau. Tidak ada alasan saya membencimu, sebab Yesus sendiri mengasihimu dan menginginkanmu selamat. Berita keselamatan-Nya lah yang belum engkau dengar, dan itulah yang hendak saya sampaikan padamu.
Sekarang, dengarlah. Inilah penjelasan-penjelasan oleh pewahyuan Roh Tuhan kepadamu, agar dengan ini, engkau boleh mengenal siapa Dia, Yesus Kristus, yang terus menerus engkau hina-dinakan itu. Dan setelah engkau mengenal-Nya oleh penjelasan ini, silakan ambil keputusanmu. Jadi biarkan anda mengenal dulu siapa Dia melalui penjelasan ini, barulah nanti anda ambil keputusan, apapun yang hendak anda putuskan.
Kawan, Sejak semula, ketika Adam belum berbuat dosa di Taman Eden, atau ketika belum satu pun manusia berbuat dosa, Allah telah membuat satu hukum kekal: upah dosa ialah maut. Maut artinya kebinasaan kekal, di dalam neraka jahannam. Itu artinya, setiap dosa harus dibayar dengan maut. Jadi tidak ada bedanya memiliki sejuta dosa dengan sebiji dosa, sama-sama harus mempertanggungjawabkannya di dalam neraka kekal.
Neraka tidak hanya dipenuhi orang-orang jahat yang banyak dosanya, tapi juga orang-orang baik yang seumur hidupnya barangkali hanya punya satu atau dua dosa saja. Adam misalnya, ia mati untuk satu dosa saja. Kitab Taurat tidak menyebutkan Adam melakukan dosa yang lain. Tetapi ia tetap terkena oleh HUKUM KEKAL tersebut.
Kawan,
Engkau juga sudah tahu, bahwa hanya dua tempat bagi orang-orang yang telah meninggal dunia. Jika tidak di sorga bersama Allah, sudah pasti dia tengah menderita untuk selama-lamanya di neraka.
Neraka itu adalah satu tempat yang sangat dan paling mengerikan. Suatu tempat dimana tidak ada belas kasihan sama sekali. Segagah-gagahnya orang sewaktu hidup, ia hanya akan bisa menjerit melolong-lolong penuh siksaan dan ketakutan ketika berada di neraka, sepanjang hari. Dibakar api yang panasnya amat dasyat, ditambah dengan berbagai siksaan yang amat mengerikan. Dan sekalipun begitu perihnya siksaan itu, orang tidak dapat mati lagi. Ia akan merasakan setiap rincian dari siksaan bengis itu, selama-lamanya... tanpa berakhir... ya, selama-lamanya!
Siapakah di antara anda yang ingin masuk neraka? Saya percaya tentu tidak ada. Bukan cuma anda, bahkan bila kita jelaskan secara lengkap lalu bertanya, semua orang di luar sana pun pasti tidak ingin masuk ke neraka. Semua orang ingin masuk sorga. Anda pasti ingin ada di sorga, demikian pula saya dan semua orang.
Lalu karena itu, orang-orang yang ingin masuk sorga, yang takut akan berakhir di neraka, melakukan upaya-upaya keras, menciptakan agama-agama, ajaran-ajaran saleh, dengan cara beribadah ini itu, sembahyang ini itu, berpuasa satu bulan penuh, bayar ini bayar itu, melakukan ini itu, berusaha hidup baik-baik, hidup alim, atau bertapa di gunung-gunung, dalam kesalehan dan rupa-rupa perbuatan agamawi lainnya. Semua itu dilakukannya karena dia berharap dapat luput dari neraka.
Tapi siapakah yang dapat menjangkau sorga? Adakah yang tahu dimana letak sorga? Bila anda menatap ke langit malam, ke taburan bintang-bintang, di sebelah manakah sorga itu? Adakah yang tahu? Hanya Orang yang datang dari sorga yang dapat membawa orang ke sorga.
Dan juga ketahuilah, sorga itu adalah tempat yang maha kudus, sebab di sanalah Allah Yang Maha Kudus (Suci) bertahta. Tempat yang maha suci artinya tak boleh ada satu pun dosa bisa masuk. Allah kita –yaitu TUHAN yang menciptakan anda dan saya- adalah Allah yang maha suci. Ia sangat jijik dengan dosa, sehingga setiap orang yang memiliki dosa, Ia tolak. Jika anda punya satu dosa saja, anda akan ditolak di sorga, tidak boleh masuk, tidak peduli anda manusia baik-baik, apapun agama anda - Kristen atau Islam atau Yahudi atau yang lain, yang saleh dan tekun beribadah, yang bertimbun-timbun amal baiknya. Betapa maha sucinya sorga itu. Sesuci-sucinya. Nah, jika satu dosa saja ditolak, bagaimana bila dosanya bertimbun-timbun? Faktanya ialah: semua manusia memiliki dosa, dan banyak! Dan buah dosa ialah penolakan sorga: maut.
Anda pernah berbuat dosa, saya juga, begitu pula semua orang. Sebab kita ini, keturunan-keturunan Adam, lahir dengan membawa tabiat-tabiat dosa, membawa kelemahan-kelemahan, yang awalnya dahulu akibat dosa Adam juga. Di dalam diri kita ini ada tabiat amarah, yang sewaktu-waktu dapat lepas kendali menjadi dosa mengutuki, menghujat, menyakiti perasaan orang lain, memfitnah, dan lain sebagainya. Di dalam masing-masing kita ada juga nafsu, yang bisa menjerumuskan kita ke dalam rupa-rupa dosa kecabulan dan kekotoran pikiran. Ada juga benih kekerasan, yang bisa meleadak suatu saat menimbulkan dosa seperti pembunuhan, penganiayaan, dan lain sebagainya.
Ada juga tabiat memikirkan diri sendiri, yang bisa menjerumuskan kita kepada dosa mencuri, korupsi, mendengki, kepicikan, persekutuan dengan roh-roh setan, dan lain sebagainya. Betapa penuhnya diri kita ini dengan berbagai rupa kelemahan yang kita warisi akibat pemberontakan Adam, dan tiadanya urapan Roh Tuhan di dalam kita membuat kita sedikitpun tidak punya kekuatan rohani untuk menaklukkan diri kita ini sepenuhnya kepada kemahasucian TUHAN. Alhasil, setiap kita pada akhirnya pernah berbuat dosa. Kita mungkin sanggup menolak dosa yang satu, tapi gagal untuk menolak dosa yang lain.
Artinya apa? Artinya, tak seorang pun di antara kita ini yang layak masuk sorga. Kita semua, anak-anak manusia, mestinya akan mati, mestinya akan berakhir di neraka, karena dosa-dosa kita. Kita adalah orang-orang yang berhutang maut kepada Allah, yang tidak mungkin dapat kita lunasi, sebab melunasi utang dosa berarti kita harus masuk ke dalam maut itu.
Sekarang anda sudah tahu, hanya orang yang suci atau kudus yang boleh masuk ke sorga. Suci artinya keadaan yang tanpa dosa sama sekali. Nol dosa! Zero sin! Nah, bisakah manusia menguduskan atau menyucikan dirinya sendiri? Tentu saja tidak bisa! Orang-orang bodoh berpikir, bila ia melakukan amal saleh, tekun ibadah, dan berbuat kebaikan-kebaikan, ia akan menjadi suci lalu masuk ke sorga. Agama apa yang mengajarkan itu? Tidak ada. Islam memang menyuruhmu beramal saleh, tetapi itupun dengan berkata, kalau kau melakukannya, MUDAH-MUDAHAN kau masuk sorga. Mudah-mudahan artinya tidak dijamin. Jadi Islam sendiri pun mengakui amal salehmu tidak bisa memastikan keselamatanmu.
Mengapa? Sebab amal saleh itu adalah perbuatan kita, perbuatan manusia. Dan kita sudah tahu, perbuatan manusia tidak bisa menguduskan dirinya sendiri. Perbuatan manusia tidak bisa menghanguskan dosa yang terlanjur terjadi di masa lalu. Perbuatan kita tidak bisa membuat diri kita menjadi suci, zero sin!
Tentu amal saleh dan segala perbuatan baik ada pahalanya. Iya, itu benar. Tetapi pahala adalah pahala, dosa tetap dosa. Sekalipun pahala anda banyak, tetapi dosa anda tetap ada, apa gunanya? Jadi pahala, yaitu perbuatan manusia, tidak bisa menyelamatkan. Sederhananya, engkau tidak bisa menyelamatkan dirimu sendiri, apapun cara yang bisa kau tempuh.
Manusia ke sorga bukan berdasarkan jumlah pahala, tapi suci atau tidak dirinya dari dosa. Keselamatan tidak berhubungan dengan jumlah pahala, keselamatan berhubungan dengan berdosa atau tidak berdosa. Anda sendiri tahu itu di dasar hatimu. Coba uji dirimu sendiri, hai engkau yang telah melakukan banyak pahala: menurutmu, apakah engkau ini layak berada di sorga? Hati nuranimu sendiri akan mengakui itu: “Aku tidak layak... aku banyak dosanya...” Ya, hati kita sendiri tidak bisa berkata: “Aku layak... karena aku banyak pahalanya...” Hati nurani manusia terhubung kepada hukum dosa, bukan hukum pahala, dan itulah hati yang paling jujur, yang sering kita tutup-tutupi.
Jadi, adakah harapan bagi kita, bangsa-bangsa manusia ini, untuk lolos dari kebinasaan api neraka? Sementara kita semua, anda dan saya, adalah lemah, mudah meledak, mudah tergoda, dan telah melakukan berbagai dosa di belakang sana?
Akan tetapi puji syukur kepada Allah, Yesus telah mati untuk kita, dengan menanggung segala penghukuman dosa kita, supaya kita boleh hidup terus. Yesus adalah Firman Allah, Kalamullah, Roh Allah, Ruhullah, yaitu Allah itu sendiri yang menjelma menjadi manusia yang dilahirkan dari seorang gadis perawan, tanpa percampuran dengan laki-laki. Jadi karena Manusia Yesus tidak lahir dari percampuran benih daging manusia melalui nafsu sahwat, melainkan lahir atas kehendak Allah itu sendiri untuk suatu rencana agung-Nya, maka Manusia Yesus lahir tidak membawa tabiat-tabiat dosa. Ia suci, dan seumur hidup-Nya di bumi, Ia tidak berbuat dosa.
Mengapa Allah memutuskan diri-Nya harus datang sendiri ke bumi sebagai manusia? Karena Ia memiliki satu Rencana Besar, yaitu menyelamatkan kita, manusia. Manusia hanya dapat mengerti bahasa manusia, dan manusia hanya tahan berdiri di hadapan manusia. Sesungguhnya jika Allah datang dalam rupa asli-Nya yang maha dasyat itu di hadapanmu, tidakkah engkau akan mati seketika itu? Siapakah manusia yang tahan berdiri di hadapan Allah?
Padahal Allah berencana memberitahu manusia panggilan pengampunan-Nya itu. Ia berencana memberitahu manusia kabar kasih karunia-Nya. Jadi bagaimana, apakah yang harus dilakukan Allah? Sudah pasti cuma ada satu cara: Ia harus datang dalam rupa manusia. Itulah Yesus, Allah dalam rupa manusia itu, lahir ke bumi ini dua ribu tahun yang lalu di Betlehem.
Orang-orang yang dikungkungi logika tiga dimensi, sedikit bingung. Kalau Allah sudah menjadi manusia yaitu Yesus, lalu kepada siapa Yesus memanggil Bapa saat Ia berdoa? Tetapi untuk pertanyaan logika itu jawabannya dengan satu logika juga: jika anda adalah maha kuasa, dapatkah anda pergi ke bulan tapi saat bersamaan anda masih ada disini? Jika anda tidak dapat, berarti anda tidak benar maha kuasa. Jadi logika kemahakuasaan sendiri berkata: anda pasti dapat. Kalau begitu, siapakah yang di bulan itu dan siapakah yang tinggal disini itu? Itu adalah anda. Jika yang di bulan itu bukan anda, melainkan jiplakan anda, berarti tidak benar anda dapat pergi ke bulan melainkan hanya ada disini saja.
Anggaplah di bulan ada suatu kaum dalam rupa semut, yang selama ini bersembahyang kepada anda, tetapi mereka tersesat karena tidak mengenal anda dengan benar. Anda ingin menyelamatkan mereka dan ingin supaya mereka mengenali serta mengetahui kehendak-kehendak anda. Itulah tujuan anda. Apa yang akan anda lakukan? Tentu saja jelas, anda harus mengambil rupa dan sosok semut seperti mereka. Mengapa? Supaya mereka bisa menerima sosok anda dan memahami bahasa anda. Bayangkan bila anda datang dalam rupa yang asli, tentu semut-semut itu akan lari ketakutan: “Ada raksasa! Ada raksasa!”
Bila anda sudah ada di tengah-tengah mereka dan mulai mengajar mereka, tentang siapakah anda akan berbicara? Tentang anda yang dalam rupa semut atau tentang anda yang nun jauh di planet bumi yang tidak mereka kenali itu? Tentu saja tentang anda yang ada di bumi, karena untuk tujuan itulah anda datang dalam rupa semut ke tenah-tengah mereka. Itu artinya apa? Itu artinya anda yang dalam rupa semut di bulan itu akan terdengar mempermuliakan anda yang ada di bumi.
Anda yang ada dalam rupa semut itu bertugas untuk menceritakan anda yang dalam rupa yang asli di bumi itu. Jadi anda yang dalam rupa semut itu terlihat menjadi hamba bagi kepentingan anda dalam rupa yang asli yang di bumi. Tetapi agar semut-semut itu percaya bahwa anda sendirilah itu yang datang ke tengah-tengah mereka, anda pasti akan berkata-kata seperti ini: “Aku dan dia adalah satu. Kamu tidak mungkin melihat dia karena kamu ada di bulan sini, dia ada di bumi. Tapi sebenarnya, ketika kamu melihat aku, kamu sudah melihat dia kok. Mengapa? Ya karena aku ini adalah dia sendiri. Aku dan dia adalah satu. Aku ini datang dari dia.”
Allah kita adalah maha segala-galanya. Ia tak terjangkau sepenuhnya oleh otak manusia yang terbatas ini. Demikianlah Allah yang dalam rupa manusia itu, Yesus Kristus, adalah Allah yang sama dengan Ia yang ada di sorga dalam waktu bersamaan. Yesus bukanlah jiplakan Allah, melainkan Allah itu sendiri dalam rupa manusia bumi. Dan Yesus datang untuk membawa manusia mengenal Allah yang tidak pernah mereka lihat itu, serta beroleh keselamatan yang dikaruniakan-Nya. Yesus dan Bapa adalah Satu, sebagaimana pengakuan-Nya sendiri:
Aku dan Bapa adalah satu. (Yoh. 10:30)
Yesus berkata dalam Yohanes 12:45:
dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
Begini jawaban Yesus atas pertanyaan seorang murid-Nya waktu itu:
Yohanes 14:8-19
Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Tidak ada satupun tokoh yang pernah lahir ke dunia ini yang berani berkata bahwa ia dan Allah yang di sorga adalah satu, selain daripada Yesus Kristus sendiri. Pilihan bagi pendengar hanya ada dua: mempercayai-Nya, atau menganggap-Nya gila seperti pendapat orang-orang Yahudi di zaman itu. Tidak ada pilihan yang lain. Jika anda berkata bahwa Yesus memang dari Allah terbukti dari keajaiban kelahiran serta segala mukzizat-Nya, tapi menolak percaya kepada pengakuan-Nya itu, berarti anda membuat pilihan yang sama saja dengan pilihan kedua: anda menuduh Yesus berdusta.
Lalu apa tujuan Yesus hadir ke dunia? Ia datang sebagai hamba bagi tujuan Allah menyelamatkan manusia. Yesus lahir untuk mati bagi dosa dunia, dosamu dan dosaku. Itu memang tujuan utama-Nya lahir sebagai manusia.
Anda kurang mengerti? Bacalah ilustrasi ini:
Bayangkanlah engkau ini telah membunuh banyak orang dengan terencana dengan cara bengis biadab, lalu ditangkap polisi. Semua bukti-bukti dan saksi-saksi berhasil dikumpulkan, lalu anda diseret ke pengadilan. Tak ada keraguan lagi, semua terungkap dengan jelas di depan hakim: anda benar-benar pelaku pembunuhan itu. Oleh karena hukum telah mengatur, maka anda akhirnya dijatuhi hukuman mati.
Karena kematian itu mengerikan, anda berusaha keras menyelamatkan nyawa anda, dengan mencoba banding. Tetapi karena anda benar-benar terbukti, hakim banding pun tetap memvonis anda hukuman mati. Dan pada tingkat terakhir, yakni kasasi, anda pun tetap dinyatakan bersalah dan divonis mati. Hari pemancungan leher anda telah ditentukan!
Tidak ada yang dapat anda lakukan lagi sekarang. Anda sama sekali tidak memiliki harapan. Jam demi jam berlalu, anda tinggal menunggu mati. Lalu waktunya tiba. Anda sekarang digiring ke lokasi eksekusi, dimana leher anda akan dipancung sampai putus...
Lalu tiba-tiba, disaat-saat yang mengerikan itu, muncul seseorang ke depan, berbicara kepada hakim: “Tuan Hakim, saya sangat kasihan kepadanya. Bebaskanlah dia, dan biar saya saja yang menanggung hukumannya.” Hakim heran dan bertanya: “Engkau serius mau menggantikan penjahat ini dipancung?” Dia menjawab pasti: “Saya bersedia!”
Maka ditangkaplah orang itu, dirantai, lalu digiring ke pemancungan. Tak lama kemudian, leher orang itu putus dimakan alat pemancung. Darahnya tertumpah membanjir. Mayatnya terjatuh ke tanah.
Pertanyaan saya: setelah orang itu dipancung menggantikan anda, masihkan anda akan dipancung juga oleh hakim? Tentu saja tidak, bila anda tidak menolak pengorbanannya itu. Begitu orang itu mati, hakim akan langsung melepaskan anda. “Pergi sana. Kamu sekarang orang merdeka!” Jadi sekalipun anda benar-benar terbukti bersalah, anda telah dibenarkan! Anda bebas! Anda tidak dihukum lagi!
Demikianlah Yesus telah menggantikan anda untuk menjalani hukuman maut atas segala dosamu. Anda yang mestinya harus mati dan masuk alam maut (neraka), telah dibebaskan dari segala hukuman. Karena Yesus telah menjalani hukuman anda dengan menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib, dan turun ke dunia maut menggantikan anda. Itulah kasih karunia, GRACE. Ia sangat mengasihi dan berbelas kasihan kepadamu.
Maka milikilah Yesus, percayailah Yesus, peganglah Yesus. Janganlah anda menolak Yesus, jangan anda meninggalkan-Nya. Sebab sekalipun Yesus telah mati untuk dosa setiap orang, akan tetapi barangsiapa menolak Dia, kematian Yesus sia-sia baginya.
Kita teruskan perumpamaan tadi.
Setelah hakim membebaskan anda, anda datang lagi pada si hakim dan berkata: “Pak Hakim, memang tadi orang itu sudah mati menanggung hukuman saya. Tapi setelah saya pikir-pikir, saya menolak orang itu. Saya menolak pengorbanannya.” Hakim tentulah kaget: “Hei, hukumanmu sudah dijalankan orang itu, pergi sana dan terima kemurahan hatinya itu!” Tetapi anda bersikeras: “Tidak Pak Hakim. Saya menolaknya. Saya tidak terima kebaikannya itu. Itu tidak berlaku bagi saya!”
Menurut anda, apa yang akan dilakukan Pak Hakim atas keputusan anda itu? Tentu saja jelas: kematian sukarelawan itu menjadi sia-sia bagi anda. Jadi anda harus menjalankan sendiri hukuman anda. Anda akan ditangkap lagi, diikat, dan diseret ke pemancungan. Bukankah itu sangat bodoh? Dan sebodoh itulah persis orang-orang yang menolak Yesus!
Satu lagi contohnya:
Jika anda punya hutang kepada seorang rentenir yang tidak bisa anda bayar-bayar, lalu saya, atas kerelaan sendiri pergi kepada rentenir itu dan membayar lunas hutang anda, menurut anda: apakah rentenir itu masih menagih anda atau tidak lagi? Masihkah anda punya hutang kepadanya?
Mestinya tidak. Tapi satu hal yang bisa membuat hutang anda batal lunas, ialah bila anda berkata pada rentenir itu: "Hei kawan, memang kemarin orang bernama Bao Panigoran itu telah memberi uang padamu untuk melunasi hutangku itu. Tapi dengar, saya menolak kebaikannya itu. Saya tidak peduli kepadanya. Anggap saja dia tidak pernah membayar utang saya. Uangnya itu anggap saja rejeki nonplok bagimu!"
Jika anda memutuskan seperti itu, jelas utang anda belum lunas. Dan itu bodoh. Anda mestinya menerima kebaikan saya itu, maka utang yang tak sanggup anda bayar itu menjadi lunas.
Demikianlah kita semua, anak-anak manusia memiliki utang maut kepada Allah, karena hukum-Nya: buah dosa ialah maut. Kita tidak dapat melunasi itu, karena melunasinya berarti kita harus masuk ke dalam maut. Tetapi Yesus Kristus, oleh kasih-Nya kepada kita semua bersedia dengan rela hati melunasi hutang kita yang tak terbayar oleh kita itu, supaya kita bisa lepas dari maut dan boleh bersua dengan Allah Yang Maha Suci dalam kekekalan.
Tentu saja yang harus anda lakukan ialah TIDAK MENOLAK kebaikan-Nya yang amat berharga itu. Bila anda menolak-Nya, itu berarti utang maut anda belum lagi lunas di hadapan Allah. Allah akan menagihnya kelak bila anda mati. Percayalah.
Jadi terimalah Yesus. Sebab karena Yesus, anda sekarang telah bebas. Yesus Kristus mati supaya anda bisa hidup terus, hidup selama-lamanya. Karena Yesus, anda tidak lagi dipandang bersalah oleh sorga. Anda sekarang layak masuk ke sorga, karena semua hukumanmu sudah dibayar lunas. Sorga tidak lagi memiliki alasan apa-apa untuk melarang anda masuk. Sebab Yesus adalah Raja di sorga. Anda selamat oleh Yesus! Karena karya salib-Nya! Bersukacitalah!
I Korintus 7 : 23
Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
I Petrus 1 : 18-19
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat
Dan setelah Yesus mati menggantikanmu, Ia kemudian bangkit pada hari yang ketiga atas kemauan-Nya sendiri, supaya engkau boleh percaya, bahwa Ia lebih kuat dan berkuasa atas maut. Ia telah menang, dan kebangkitannya membuktikan semua itu. Ia telah naik ke sorga juga atas keinginan-Nya sendiri, di hadapan banyak saksi mata dengan tubuh sorgawi yang kekal, supaya engkau bisa percaya, segala pengakuan-Nya tidak mungkin dusta, bahwa Ia dan Bapa adalah satu. Sekarang Yesus ada di sorga, memerintah dan maha hadir. Ia bukan lagi sebagai manusia seperti di bumi dulu. Ia telah kembali ke dalam segala kemegahan-Nya yang maha dasyat.
Roma 6 : 9
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
Jadi kematian Yesus Kristus di kayu salib, adalah untuk penebusan segala dosamu. Ia rela mati, bahkan mati dalam kehinaan seperti itu, karena Ia mengasihi anda. Ia ingin anda selamat. Ia ingin anda berada bersama-Nya di sorga kekal. Itulah sebabnya Ia rela mati di kayu salib yang penuh nistaan itu.
Mungkin banyak orang bebal bertanya-tanya: mengapa Allah harus capek-capek datang sebagai manusia dan menanggung maut untuk mengampuni dosa? Mengapa tidak Ia ampuni begitu saja dosa-dosa itu? Bukankah Ia maha pengampun?
Tentu saja kita manusia yang inkonsisten dan berjiwa korup ini akan berpikir seperti itu. Tetapi Allah adalah Allah. Ia konsisten dan tidak bisa tidak konsisten. Sekali Ia menetapkan Hukum-Nya, Hukum-Nya itu harus berlaku kekal.
Nah, Allah dari semula telah menetapkan hukum: “ganjaran bagi dosa ialah maut, kematian kekal di dalam neraka.” Itu Hukum-Nya, dan berlaku kekal. Sebagai Allah, Raja segala raja, yang konsisten, yang sekali berkata: A selama-lamanya berkata A, apa yang akan dilakukan-Nya bila anda mati dalam dosa? Tentu saja Ia akan mencampakkan anda ke neraka, siapapun anda ini dalam pikiran anda, berapapun pahala yang telah anda kumpulkan.
Tapi jika begitu, tentu saja semua manusia akan ke neraka ‘kan, karena tak satupun yang bisa menghindari dosa dan salah. Bagaimana dengan kasih Allah? Bukankah Dia Maha Pengasih akan umat manusia? Apakah Ia akan membiarkan semua orang masuk neraka dan tak satupun ke sorga berjumpa dengan-Nya?
Oleh karena itulah Allah merancangkan satu Solusi Besar. Ia akan datang ke bumi dalam rupa manusia, mati menggantikan mereka, supaya utang maut mereka lunas. Jadi terjadilah demikian. Ia yang dalam rupa manusia itu dinamakan Yesus (sebab semua manusia harus punya nama toh?). Jadi Yesus datang untuk menebus kita. Kita yang punya utang maut kepada Allah, yang tidak bisa membayarnya kecuali masuk ke neraka selama-lamanya, oleh kerelaan Yesus sendiri, utang itu telah dibayar-Nya lunas dengan menanggung sendiri hukuman maut kita itu.
Jadi dengan kematian Yesus di kayu salib, Hukum Allah yang berkata: “Upah dosa adalah maut” tetap konsisten, tidak dilanggar-Nya. Hukum itu tetap berlaku, di dalam kematian Yesus. Dan itu terjadi karena Ia Maha Pengasih, supaya kasih pengampunan-Nya itu terwujud.
Jadi utang dosamu telah dibayar lunas oleh Yesus. Itu artinya, ketika engkau percaya pada Yesus, dosamu sudah tidak ada lagi. Dosamu sudah dijalankan hukumannya. Persoalannya tinggal satu: maukah anda menerima anugrah-Nya itu? Jika anda mau, tentu anda harus menerima Yesus.
Keputusan anda memilih menolak atau menerima Dia, akan menentukan dimana kelak anda menjalani kehidupan kekal.
Kawan,
Jadi saya mau beritahukan kepada anda, setiap orang yang menerima Yesus Kristus, percaya kepada-Nya dan hidup di dalam Dia, maka orang itu sudah pasti akan ke sorga jikalau sudah mati. Dia diterima di sorga bukan karena dia seumur hidupnya baik terus dan tidak pernah berbuat dosa. Dia diterima di sorga karena utang dosanya sudah lunas, oleh Yesus Kristus.
Jadi saya tahu persis, bahwa di dalam Yesus saya akan berada di sorga bila saya mati. Hati nurani saya mengatakan itu dengan penuh rasa sukacita.
Saya pasti berada di sorga, bukan karena saya tak pernah jatuh dalam dosa, bukan karena mampu membuat diri sendiri menjadi suci, tapi karena Yesus telah membayar lunas semua dosa saya di kayu salib dan saya menerima serta berbalik kepada-Nya. Kami, orang-orang yang percaya dan hidup di dalam Yesus, kami semua akan berada di sorga, bukan karena perbuatan dan ibadah kami selama ini sempurna tapi karena kami tidak menolak anugrah Allah di dalam Yesus.
Yesus itulah keselamatan. Barangsiapa menerima Dia, dia beroleh keselamatan, sorga kekal. Sebab Yesus adalah Raja di sorga, Raja segala raja, dan Ia adalah Allah, dan Allah adalah Dia. Yesus dan Bapa adalah satu. Barangsiapa datang kepada Yesus, dia telah datang kepada Allah. Segala kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Yesus. Itu artinya, Allah tidak menyisakan sedikitpun hadirat-Nya di luar Yesus Kristus. Jadi barangsiapa mengira bersembahyang kepada Allah tetapi ia menolak Yesus, ia hanya beroleh angin kosong, sebab ia orang buta yang diajar dan mempercayai penipu yang buta pula.
Sekarang Yesus berada di sorga, memerintah dari sana atas Kerajaan-Nya. Meski demikian, Ia tidak meninggalkan kami, sebab Ia tinggal di dalam kami, yaitu Roh-Nya, pribadi lepas pribadi. Roh Kudus adalah Roh Allah, yaitu Roh Yesus. Ia adalah Allah yang maha hadir dan tinggal di dalam masing-masing orang percaya. Roh Kudus itulah yang memberikan kami kuasa untuk hidup sebagai anak-anak Allah di dunia ini.
Roh Kudus itulah yang mengerjakan mukjizat demi mukjizat Allah dalam nama Yesus Kristus, melalui kami. Semua itu bukanlah karena kuat gagah kami. Semua itu adalah karena kasih karunia, GRACE, GRASI Allah, yang dinyatakan melalui salib Kristus Yesus dua ribu tahun yang lalu. Roh Kudus itulah, yaitu Roh Yesus, yang menyertai kami dan memberi kami kekuatan untuk mengasihi dan mengampuni, ketika kami tunduk kepada kehendak-Nya.
Memang banyak di antara orang-orang kristen yang tidak tunduk kepada kehendak-Nya. Banyak di antara kami yang masih memakai manusia lamanya. Hal seperti itu tidaklah benar. sama seperti anda, mereka juga membutuhkan pertobatan kepada GRACE Kristus Yesus. Sebab barang siapa mati dengan sebiji saja dosa yang tidak ia lepaskan di hadapan Yesus, ia akan bernasib sama dengan orang-orang yang menolak Yesus.
Jadi barangsiapa datang pada Yesus, ia wajib hidup di dalam Yesus. Jikalau ia keluar dari sana karena suatu hari tergoda atau tersandung, ia harus kembali lagi ke dalam Yesus. Sebab sesungguhnya, segala dosa telah diampuni oleh Allah melalui salib Yesus. Satu-satunya perkara yang tersisa bagi kita adalah menerima ampunan itu, dengan cara berbalik kembali pada Yesus.
Teman,
Sekarang anda sudah cukup mengenal Yesus Kristus dan kasih karunia keselamatan-Nya. Mengapa anda tidak segera datang kepada-Nya dan menerima keselamatan itu? Atau, apakah anda yakin bahwa agama yang anda anut sekarang memastikan keselamatan bagi anda? Yakinkah anda sudah selamat karena kumpulan pahalamu itu dan kalau mati pasti ke sorga? Hati nuranimu tahu jawabannya, bahkan pria Timur Tengah yang anda sebut nabimu itu pun tidak bisa memastikan nasib dirinya sendiri. Mengapa anda harus mengingkari hati nuranimu itu?
Jika anda membuat keputusan yang benar, anda pasti akan sangat bersyukur telah bertemu penjelasan ini. Akan tetapi jika anda membuat keputusan yang salah, anda akan celaka dalam penghukuman kekal karena dosamu. Anda akan sangat menyesal telah mengabaikan keterangan ini.
Yesus telah mengampuni segala dosa anda. Maukah anda menerima diampuni? Jika anda mau, datanglah kepada Yesus. Terimalah Dia melalui keputusan bulat dari hatimu. Engkau boleh menirukan doa ini:
“O, Tuhan Yesus Kristus. Sekarang aku telah mengerti kebenaran-Mu. Bahwa Engkau telah mati di kayu salib yang hina itu untuk menggantikan aku menjalani hukumanku karena dosa. Bahwa karena kematian-Mu itu, dosa-dosaku telah ditebus, sehingga aku bebas dari segala hukuman. Karena itu Tuhan, aku menerima pengampunan-Mu itu. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Masuklah dalam hidupku.
Aku mengakui segala dosaku. Kutinggalkan semua dosa itu serta kehidupanku yang lama, dan kuampuni semua orang yang pernah menjahati aku. Kuserahkan hidupku kepada-Mu. Dan meteraikanlah aku dengan Roh Kudus-Mu, yang akan menuntun aku hidup sebagai anak Bapa di dunia ini. dan tuliskanlah namaku di Buku Kehidupan-Mu, di sorga yang kekal. Dalam nama Yesus aku percaya. Amen.”
Saudara, Tidak lama lagi, Yesus akan datang kembali. Tanda-tanda akhir zaman sudah digenapi. Waktu-Nya sudah sangat dekat. Dia akan datang bukan lagi dalam tubuh manusia yang dilahirkan sebagai bayi, melainkan dalam wujud sebagaimana Ia dahulu naik ke sorga, dalam segala kemuliaan-Nya. Ia akan menghakimi seluruh anak manusia. Dan barang siapa yang tidak dimeteraikan dengan darah-Nya, yaitu setiap orang yang tidak terdaftar di Buku Kehidupan-Nya, mereka akan dilemparkan ke dalam neraka selama-lamanya. Sedangkan kami, yang dimeteraikan oleh darah-Nya oleh iman kami di dalam Dia, akan hidup kekal bersama-sama dengan Dia.
Sebelum semua itu terjadi, buatlah pilihan yang tepat itu sekarang. Yesus itu mengasihimu. Yesus itu lemah lembut dan rendah hati. Yesus itu sabar dan penuh pengampunan. Yesus juga mengasihi semua anak manusia, termasuk orang-orang yang sekarang masih hidup dalam dosa kebutaan akibat agama-agama palsu.
Tidak seorang pun yang Ia benci. Yang terjadi ialah banyak orang membenci dan menantang-Nya. Tetapi yang dikehendaki Tuhan adalah supaya orang-orang itu datang kepada-Nya, Ia yang menciptakan mereka. jadi beritakanlah kepada orang-orang lain lagi tentang Kabar Baik itu, yaitu Injil Pengampunan Tuhan. Serukanlah kepada teman-temanmu:
“Yesus telah mengampuni dosa-dosamu! Sehitam apapun dosamu itu, semua sudah diampuni-Nya! Maukah engkau menerima ampunan-Nya itu? Terimalah, supaya engkau selamat!”