Senin, 03 Maret 2014
BERHATI-HATILAH PADA RAGI FARISI DAN SADUKI
Kesaksian Rohani - Pada tahun-tahun terakhir ini, ada begitu banyak pendeta telah berubah menjadi pengajar ragi Farisi, maupun ragi Saduki. Anda harus benar-benar berakar dan berdiri teguh di dalam kebenaran firman Tuhan, bukan di dalam kemutlakan bimbingan manusia. Anda harus membangun hubungan komunikasi mengenai kebenaran, langsung kepada Tuhan, bukan lagi melalui manusia. Jangan berkiblat pada seorangpun hamba Tuhan, sekalipun anda mengaguminya.
Bergurulah langsung kepada Tuan kita yang penuh kasih, Yesus Kristus. Ketika anda bertanya kepada-Nya dengan penyangkalan diri dan keberserahan, Ia pasti memberikan anda hikmat dari Roh-Nya sebagai jawaban dari pertanyaan itu.
Kita berakar di gereja, iya. Tapi kita tidak boleh meletakkan iman kita sepenuhnya di dalam khotbah pendeta-pendeta. Jangan menjadi murid manusia. Jadilah murid Yesus langsung. Kita mendengarkan khotbah para pendeta dan mengamininya, ketika kita tahu bahwa ia berkata benar. Tetapi manakala ia berkata tidak benar, anda akan kesulitan untuk mengetahui letak kesalahan itu, bila anda tidak menjadi murid Yesus langsung. Hasilnya, anda bisa mengikuti kesesatan manusia karena kebutaan anda sendiri akan kebenaran, serta karena kekaguman yang berlebihan akan seorang pendeta terkenal yang anda idolakan.
Ragi Farisi adalah ini: KITA SELAMAT KARENA PERBUATAN.
Ragi Saduki adalah ini: KITA TIDAK MUNGKIN KEHILANGAN KESELAMATAN ITU.
Aroma ragi Farisi bertolak belakang dari aroma ragi Saduki. Aroma ragi Farisi adalah keras dan menimbulkan rasa takut, aroma ragi Saduki ialah nyaman dan menina-bobokkan, serta kompromi dengan dunia dan filsafat-filsafat di dalamnya.
Kecenderungan para chef (baca: pengajar) dari kelompok ragi Farisi ialah terus menerus menuntutkan kepada anda perbuatan begini begitu, supaya anda selamat. Lakukan itu atau kamu mati di neraka!
Kecenderungan chef ragi Saduki ialah terus menerus mengajarkan berkat-berkat-berkat, kekayaan-kekayaan-kekayaan. (Sebab tinggal itu yang anda butuhkan, karena anda sudah selamat dan tidak mungkin lagi kehilangannya).
Ragi Farisi MENYANGKAL YESUS!
Menyangkal penebusan sempurna di dalam Dia.
Ragi Saduki menarik kaki jemaat dari Jalan Kristus yang sempit dan sesak kepada jalan keinginan sendiri.
Keduanya saling mengejek satu sama lain, tapi keduanya berasal dai satu roh yang sama: akar kesombongan. Dan setiap akar kesombongan, dari siapakah itu berasal?
Ragi Farisi secara roh berkata kepada Allah: "Bukan kasih karunia-Mu, tapi kesempurnaankulah yang menyelamatkan aku!"
Ragi Saduki secara roh berkata kepada Allah: "Terimakasih karena Engkau mau menjadi pelayanku. Maka layanilah aku dengan sempurna."
Kenalilah kedua aroma ragi ini, dalam setiap pengajaran atau khotbah yang anda dengar. Sebab ragi ini bercampur dengan kebenaran-kebenaran. Jika sebuah khotbah adalah sebuah adonan kue, maka ragi hanya salah satu dari unsur yang ada di dalamnya. Lain-lainnya adalah unsur kebenaran (tepung sebagai bahan baku), joke atau humor (garam atau segala bumbu penyedap), dan kesaksian-kesaksian nyata pengkhotbah atau orang lain yang menguatkan (telor sebagai pengembang adonan). Adonan yang baik ini, bila bercampur dengan ragi, maka cemarlah semuanya.
Seorang jemaat yang terbiasa menjadi murid Tuhan Yesus, tidak akan mudah tersesat sekali pun ia berada di dalam gereja yang bercampur dengan salah satu ragi. Ia dapat memilah mana yang harus ia aminkan dari khotbah pendeta, dan mana yang harus ditolaknya -yaitu ragi. Seseorang yang tidak terbiasa menjadi murid Tuhan, akan menjadi domba santapan yang empuk bagi roh srigala.
tetapi bagi si penyesat, alangkah lebih baik ia tidak pernah lahir. Sebab barangsiapa menyesatkan salah seorang dari domba Tuhan yang paling lemah sekali pun, betapa mengerikan hukuman yang menanti dia.
Berpeganglah teguh kepada kebenaran Kristus Yesus. Penebusan-Nya atas segala dosa kita adalah sempurna, sehingga ketika kita berseru atau berbalik kepada-Nya, kita telah diperdamaikan dengan Elohim, Yahweh. Kita sudah selamat. Selanjutnya, marilah kita tinggal setia di dalam Dia, dengan bertekun dan taat, apapun harga yang harus kita relakan, sambil menanti-nantikan kedatangan-Nya atau Ia menjemput kita secara pribadi.
Kita menolak hawa ketidakpastian keselamatan dari ragi Farisi, sekaligus menolak hawa kenyamanan dari ragi Saduki yang penuh filsafat itu. Kekristenan yang kita temukan di dalam Injil ialah keyakinan yang teguh di dalam Kristus Yesus, yang memberikan damai sejahtera di hati kita oleh kepastian keselamatan di dalam Dia, serta panggilan untuk mempermuliakan Dia dengan segenap hidup kita, apapun harga yang harus kita tanggung.
Kiranya memberkati. Tuhan Yesus mengasihi kita semua.