Jane adalah seorang perawat berusia 35 tahun yang tinggal di
“Mengapa engkau tidak mau menyerahkan hidupmu kepada Kristus?” tanyaku.
“Memang, aku bisa melihat keuntungannya, namun aku tidak bisa melakukannya. Buktinya, aku menjadi begitu cemas dan gelisah ketika kita berbicara tentang hal itu; kukira lebih baik kita berhenti sekarang, aku tidak ingin bicara tentang hal itu lagi.”
Dulu, aku tentu akan menghentikan pembicaraan sampai disitu juga, namun puji Tuhan, terima kasih atas latihan yang diberikanNya. Aku dengan mudah mengenali semua gejalanya, jadi aku tetap bertahan.
“Biarkan aku bertanya satu pertanyaan lagi. Apakah ketika engkau mencoba berpikir tentang Yesus, sepertinya engkau menabrak dinding kosong dan sangat sukar bagimu untuk melanjutkan berpikir tentang itu sehingga engkau menyerah?”
“Ya, seperti itu, bagaimana engkau tahu?”
“Aku telah belajar di sekolah latihan milik Tuhan. Katakan kepadaku, kegiatan okultisme apakah yang pernah kau ikuti?” Dia amat terkejut.
“Bagaimana engkau tahu tentang hal itu?? Aku tidak terlibat terlalu jauh, tapi memang aku telah mengunjungi seorang peramal rajah tangan, 8 tahun yang lalu, untuk iseng-iseng aja. Kemudian aku pergi ke peramal telapak tangan dan peramal lainnya beberapa kali, dan baru-baru ini juga, aku melihat keberuntunganku melalui horoskop. Tetapi tidak ada yang serius kok.”
“Jane, keterlibatanmu yang singkat dengan okultisme itu telah cukup untuk membuatmu terikat oleh setan, sehingga engkau tidak bisa menerima Yesus. Namun aku mempunyai kabar baik untukmu. Yesus telah datang untuk membebaskan orang-orang yang tertawan. Dan karena aku adalah milikNya, maka Dia pun telah memberikan kuasa dan otoritas kepadaku untuk mengalahkan iblis dan antek-anteknya. Sekarang, engkau setan yang setan yang telah mengikat dan membutakan Jane, aku ikat engkau sekarang ini juga di dalam nama Yesus, engkau tidak bisa lagi menguasai hidupnya!”
Jane nampak terkejut, seakan-akan dia menganggapku hilang ingatan. Namun aku segera mengubah pembicaraanku dan berbicara soal hal yang lain selama 10 menit. Kemudian aku bertanya:
“Jane, tadi aku telah bertanya kepadamu tentang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu. Engkau tahu bahwa itulah yang engkau butuhkan. Nah, bagaimanakah jika engkau berdoa bersamaku sekarang?”
Dia melihatku dengan heran, kemudian kelegaan membanjiri wajahnya. Dia berkata,”Engkau tahu, aku akan senang berdoa denganmu sekarang. Aku dapat menerima Yesus. Aku tidak tahu, mengapa aku tidak bisa melakukannya tadi.”
Kami berdua berlutut bersama, dan seorang tawanan lagi sudah dibebaskan dari kerajaan iblis dan memasuki Kerajaan Allah.