Rabu, 27 November 2013

Kebenaran (Surat Roma Pasal 4)

4:1Jadi, apakah yang dapat kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur kita? Apa yang telah dipelajarinya tentang iman?
4:2Jika Abraham menjadi benar di hadapan Allah karena yang telah diperbuatnya, ia mempunyai alasan untuk bermegah, tetapi Abraham tidak bermegah di hadapan Allah.
4:3Kitab Suci mengatakan, "Abraham percaya kepada Allah dan Dia menerimanya. Hal itu yang membuat Abraham benar di hadapan Allah."
4:4Jika orang bekerja, upahnya diberikan bukan sebagai hadiah. Ia menerimanya sebagai upah yang sepantasnya.
4:5Tetapi orang tidak dapat melakukan apa pun, yang membuatnya benar di hadapan Allah. Ia harus percaya kepada Allah. Kemudian Allah menerima imannya dan hal itu yang membuatnya benar di hadapan Allah. Bahkan Allahlah satu-satunya yang dapat membuat orang jahat menjadi benar di hadapan-Nya.
4:6Daud mengatakan hal yang sama. Daud mengatakan bahwa betapa bahagianya orang bila Allah tidak melihat yang telah dilakukannya, tetapi menerimanya sebagai orang yang baik:
4:7"Betapa bahagianya orang bila kesalahannya diampuni, dan bila dosa-dosanya ditutupi.
4:8Dan bila Tuhan menerimanya seperti orang yang tidak berdosa, betapa bahagianya orang itu."
4:9Apakah kebahagiaan itu hanya untuk orang yang bersunat? Atau juga untuk orang yang tidak bersunat? Kami sudah mengatakan bahwa Allah menerima iman Abraham, dan iman membuatnya benar di hadapan Allah.
4:10Bagaimana hal itu bisa terjadi? Apakah Allah menerima Abraham sebelum atau sesudah ia disunat? Allah menerimanya sebelum disunat.
4:11Abraham disunat untuk menunjukkan bahwa Allah menerimanya. Hal itu membuktikan bahwa ia benar di hadapan Allah melalui imannya sebelum ia disunat. Jadi, Abraham adalah bapa semua orang yang percaya, walaupun belum disunat. Mereka semua percaya dan diterima seperti orang yang benar di hadapan Allah.
4:12Dan Abraham juga bapa dari orang yang sudah disunat, tetapi bukan sunat itu yang menjadikan Abraham bapa bagi mereka. Ia adalah bapa mereka jika hidup mereka sesuai dengan iman yang dimiliki bapa kita Abraham sebelum dia disunat.
4:13Abraham dan keturunannya menerima janji bahwa mereka akan memiliki seluruh bumi. Tetapi bukan karena Abraham taat pada hukum Taurat, sehingga ia menerima janji itu. Abraham menerima janji itu karena ia benar di hadapan Allah melalui imannya.
4:14Jika manusia dapat menerima yang dijanjikan Allah hanya karena taat pada hukum Taurat, iman menjadi sia-sia. Dan janji Allah kepada Abraham juga sia-sia
4:15sebab hukum Taurat hanya dapat menyebabkan kemarahan Allah. Tetapi jika tidak ada hukum Taurat, tidak ada yang tidak dipatuhi.
4:16Jadi, manusia menerima janji Allah, karena mempunyai iman. Hal itu terjadi supaya janji itu merupakan suatu hadiah cuma-cuma. Jika janji itu hadiah cuma-cuma, semua keturunan Abraham dapat menerimanya. Janji itu bukan hanya untuk orang yang hidup di bawah hukum Musa. Janji itu juga untuk semua orang yang hidup berdasarkan iman seperti Abraham. Abraham adalah bapa kita.
4:17Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, "Aku telah menjadikan engkau bapa dari banyak bangsa." Itu benar di hadapan Allah. Abraham percaya kepada Allah, yaitu Allah yang memberi hidup kepada orang mati dan menjadikan sesuatu yang belum pernah ada.
4:18Pada waktu itu tidak ada pengharapan bagi Abraham untuk mempunyai anak, tetapi Abraham percaya kepada Allah dan terus berpengharapan. Hal itulah yang membuatnya menjadi bapa bagi banyak bangsa. Seperti yang dikatakan Allah kepadanya, "Engkau akan mempunyai banyak keturunan."
4:19Saat itu Abraham berumur hampir 100 tahun sehingga ia sudah terlalu tua untuk mempunyai anak. Lagi pula, Sarah tidak bisa lagi mempunyai anak, tetapi imannya kepada Allah tidak menjadi lemah.
4:20Abraham tidak pernah ragu bahwa Allah dapat melakukan yang telah dijanjikan-Nya. Abraham tidak pernah berhenti untuk percaya. Ia semakin bertumbuh dalam imannya dan dia memberikan pujian bagi Allah.
4:21Abraham merasa penuh keyakinan bahwa Allah mampu melakukan yang telah dijanjikan-Nya.
4:22Jadi, "Allah menerima iman Abraham. Hal itulah yang membuat Abraham benar di hadapan Allah."
4:23Kata-kata, "Allah menerima iman Abraham" tidak hanya ditulis untuk Abraham.
4:24Kata-kata itu juga ditulis untuk kita. Allah juga akan menerima kita karena kita percaya. Kita percaya kepada Allah yang membangkitkan Yesus, Tuhan kita dari kematian.
4:25Yesus telah diserahkan untuk mati karena dosa kita. Dan Dia telah dibangkitkan dari kematian untuk membuat kita benar di hadapan Allah.

Kebenaran (Surat-1 Yohanes 5:10-21)


5:10Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
5:11Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.
5:12Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.
5:13Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
5:14Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
5:15Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
5:16Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.
5:17Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.
5:18Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.
5:19Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.
5:20Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
5:21Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

Muslim Suriah Masuk Kristen (Karim Shamsi Basha)


Seorang mantan penganut Muslim asal Suriah, Karim Shamsi-Basha, mengungkapkan kisahnya menjadi Kristen. Melalui bukunya yang berjudul "Paul and Me", Shamsi-Basha menceritakan bagaimana penyakit otak yang dideritanya telah membuatnya bertemu dengan Yesus.
Buku Paul and Me berisi kisah Shamsi-Basha saat ia koma hampir sebulan lamanya akibat penyakit aneurisma otak. Setelah dia mengalami pemulihan total, ahli bedah otak memberitahu dia bahwa sangat sedikit orang yang bisa pulih seperti yang dia alami. Sang ahli bedah berkata kepada Shamsi-Basha, "Kamu harus mencari tahu mengapa kamu bertahan hidup."
Sejak peristiwa itu itu, Shamsi-Basha bergumul menghabiskan hampir 20 tahun hidupnya untuk mencari tahu tentang Yesus dan mempelajari apa tujuan hidupnya. Kini Shamsi-Basha memiliki Visi hidup "Membagikan kasih Tuhan kepada orang-orang dan membuat mereka tahu bahwa Dia mencintai semua anak-anak-Nya."
Buku Paul and Me dirilis bulan Agustus 2013 lalu. Selain berisi perjalanan pribadi Shamsi-Basha sampai dia menemukan Tuhan, buku ini juga memuat beberapa sudut pandang teologi mengenai Paulus, mantan penganiaya orang Kristen yang akhirnya bertobat dalam perjalanan menuju Damaskus, kota kuno yang terletak di Suriah.
Shamsi-Basha lahir dan tumbuh besar di sebuah keluarga Muslim di Suriah. Dia dan keluarganya cukup toleran dengan berbagai agama dan kepercayaan. Dua orang sahabat Shamsi-Basha adalah penganut Kristen dan mereka sering melakukan diskusi seputar agama mereka masing-masing.
Tuhan memiliki cara-cara yang tak terhitung banyaknya untuk membawa manusia berdosa datang kepada-Nya. Dia bisa memakai penyakit, keberhasilan, musibah, atau orang-orang di sekitar kita supaya kita bisa mengenal Dia, Sang Juruselamat Agung. Problem selanjutnya adalah pilihan kita sendiri: apakah kita bersedia membuka pintu hati dan membiarkan Dia masuk ke dalamnya? Atau, menolak Dia dan berupaya mencari jalan-jalan lain menuju keselamatan?

Selasa, 12 November 2013

Muslim Masuk Kristen (Kissa Ahmad Khalid)


KESAKSIAN KISSA AHMAD KHALID (ANTHONY TARASCA)

Penulis Situs Anti-Kristen
(answering-christianity.com)


Saudara-saudara dalam Yesus Kristus, aku ingin menyampaikan kepada kalian semua perjalanan spiritual yang telah kualami, yang dahulu membuatku meninggalkan Anugrah Keselamatan dari Tuhan kita Yesus Kristus ke dunia kebingungan ritual agama islam. Bukan tujuanku untuk menyinggung perasaan para Muslim, tapi aku merasa perlu menyampaikan hal ini untuk menyebarkan kebenaran akan Tuhan Yesus dengan harapan menyadarkan umat Kristen yang bingung untuk tidak melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan dulu dengan beralih memeluk islam dan juga untuk menerangkan kepada semua Muslim mengapa aku kembali ke tangan penuh kasih Tuhan dan Juru Selamatku Yesus Kristus. Aku berdoa agar kalian membaca kata-kataku ini dengan hati dan pikiran terbuka.
Aku memeluk agama Kristen sejak usia muda. Ibuku dari dulu sampai saat ini merupakan penganut Katolik Roma yang taat. Di luar masalah setuju atau tidak dengan theologi Katolik, aku mengagumi imannya. Iman ini yang membuatku belajar di sekolah Katolik sewaktu masih anak-anak, dan juga menjadi pembantu pengurus altar di kebaktian Misa hari Minggu. 

Setelah aku dewasa, aku mulai melayani sebagai Usher dan bercita-cita jadi pastor Katolik Roma. Aku ingin mengabdi pada Tuhan dengan segala kemampuan yang kumiliki. Pada tahun-tahun belajar agama ini, aku mulai mempertanyakan apa sih yang kuikuti sebagai seorang Katolik karena melihat banyaknya dogma dan tradisi yang tidak tercantum dalam Alkitab.
Aku mulai merasa bahwa gereja Katolik merasa diri mereka sendirilah yang punya hak untuk mengartikan Alkitab sesuai anggapan mereka. Aku tidak mengerti bagaimana seseorang dapat mempelajari Alkitab dan percaya bahwa pada Maria yang adalah ibu perawan Tuhan kita Yesus, karena sebenarnya Yesuslah yang jadi perantara Tuhan dan manusia.  

Berdoa kepada Maria dan orang suci lainnya tidaklah perlu dan merupakan pelanggaran mutlak Perintah ke 1 dan 2. Akan tetapi, aku tidak bertujuan untuk mengecam Gereja Katolik atau umat Katolik karena mereka pun umat Kristen pula. Tapi aku merasa perlu menyampaikan hal ini untuk menjelaskan latar belakang mengapa aku meninggalkan Gereja. Setelah bertahun-tahun kemudian baru aku sadar bahwa kebingunganku akan iman Kristen bukanlah terletak pada paham Kristen itu sendiri, tapi pada interpretasi Katolik akan Kristen.
Hal ini jelas tampak pada banyak tulisanku tentang propaganda islam yang jelas menunjukan latar belakang ajaran Katolik dan bukannya ajaran asli Alkitab yang jadi jelas setelah aku menghabiskan waktu untuk mempelajarinya. 

Beberapa tahun setelah aku meninggalkan Gereja, aku memeluk islam dan jadi Muslim, lalu mengganti namaku jadi Issa Ahmad Khalid. Aku mulai menulis kampanye melawan Kristen dalam mempromosikan Islam. Aku sangat terpengaruh oleh ajaran Sheikh Ahmed Deedat, sampai-sampai melakukan pengecaman yang sama yang dilakukannya. Hal ini jelas membuat banyak Muslim merasa senang, apalagi dulunya aku penganut Katolik taat.

Dengan nama Muslim baruku, aku menghabiskan beberapa tahun menjadi tokoh Islam berpengaruh di masyarakat Muslim lokal. Aku berkhotbah di banyak mesjid dan bahkan sempat muncul dua kali dalam acara TV dengan tokoh Muslim lokal lainnya. Aku malu untuk mengatakan bahwa waktu itu aku senang sekali membuat kaum Kristen marah dengan isi khotbahku. Aku bahkan mengambil sikap yang lebih kontroversial untuk menghina dan merendahkan iman Kristen dengan segala kemampuanku tanpa menahan diri sama sekali. Aku menyebut Alkitab sebagai kitab porno dan tak bermoral. 

Aku habiskan waktu berjam-jam mencari-cari dalam halaman-halaman Alkitab untuk menghina lebih lanjut. Aku bahkan juga mengartikan ayat-ayat di luar konteks yang dimengerti orang Kristen berpengetahuan manapun untuk mendukung tulisanku karena aku membayangkan menulis artikel tsb untuk orang awam yang tidak tahu apa-apa. Meskipun begitu harus kuakui bahwa segala tujuan jelekku terhadap Alkitab malahan nantinya membuktikan alasan kembalinya diriku pada iman Kristen.

KEBINGUNGAN AKAN ISLAM

Ada banyak hal yang akhirnya membuatku bingung dengan Islam. Tidak hanya kelakuan para Muslim saja, tapi juga dengan ajaran-ajaran dan literatur Islam juga. Faktor terutama di atas segalanya adalah karakter (sifat, perilaku) Muhammad yang tadinya kuanggap sebagai yang terbesar diantara para Nabi Tuhan (Allah), dan penerima wahyu Tuhan terakhir bagi umat manusia seperti yang dipercaya Muslim tertera di dalam Qur’an. 
 
Aku membaca banyak sekali literatur Islam sampai aku akhirnya percaya bahwa Islam adalah agama yang paling sempurna, dan juga Muhammad adalah perwujudan kesempurnaan Tuhan. Literatur-literatur Islam tsb menggunakan Alkitab sebagai alat dan referensi untuk menunjukkan ke-sah-an kenabian Muhammad dan Islam.

 
Di pihak lain, para Muslim (termasuk diriku sendiri) terus saja mengumbar bahwa Alkitab telah dikorupsi, tapi di lain pihak kami menggunakan Alkitab yang sama untuk membuktikan kenabian Muhammad. Ini jelas munafik total tidak hanya di pihak diriku saja, tapi pihak semua Muslim yang terus melakukan hal ini. Aku mengutip ayat-ayat Alkitab di luar pengertian aslinya agar bisa memutarbalikkan isinya untuk mendukung ideologi dan interpretasi Islam sendiri. 


Ini tidak berbeda dengan seorang pemanah yang curang. Jikalau pemanah yang jujur akan mengarah sasaran terlebih dahulu dan lalu menembakkan panah dengan tepat, pemanah yang curang menembakkan panah terlebih dahulu dan mendekatkan sasaran di sekitar letak panah itu. Tidak perlu dijelaskan lebih lanjut bahwa tiada bukti Muhammad ada di Alkitab seperti yang dikatakan para Muslim termasuk diriku sendiri dahulu. Semua bukti-bukti keberadaan Muhammad dalam Alkitab hanyalah karangan Muslim belaka. Ini kutunjukkan beberapa contohnya: “Ucapan illahi terhadap Arabia.” Yesaya 21:13.
 
Dalam mengartikan ayat ini, Muslim akan mencoba dan meyakinkan semua orang yang mau mendengar bahwa ayat ini menyebut tentang Muhammad dan dunia Muslim sebagai penegak hukum Allah hanya karena ada huruf Arabia belaka. Tiada beban yang diletakkan pada Arabia seperti yang diungkapkan ahli Islam Sheik Ahmed Deedat di “Bible Combat Kit”, tapi ayat ini hanyalah berisi ramalan peringatan terhadap Arabia. 


Jika membaca dan mempelajari dengan seksama berdasarkan keterangan sejarah, isi ayat ini berhubungan dengan kaum Dedan yang tadinya bermalam pada orang-orang Arab ketika mereka melakukan perjalanan di padang pasir, tapi sekarang harus bermalam di semak belukar karena kaum Arab akan diusir ke luar dari tanah itu. Jadi jelas hal ini tidak ada hubungannya dengan Muhammad.

Ulangan 33:2
“Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kananNya tampak kepada mereka api yang menyala.”

Ayat ini mengisahkan perjalanan umat Israel di bawah pimpinan Nabi Musa; sewaktu mereka meninggalkan Mesir ke gurun pasir, untuk menerima Perintah Tuhan di Gunung Sinai, untuk akhirnya menuju Tanah Perjanjian di luar Paran dan membawa Perintah Tuhan. Para Muslim menganggap bahwa Gunung Paran dan Api yang menyala adalah Mekah dan Qur’an, dan bahwa Muhammad sewaktu masuk Mekah membawa 10.000 pengikutnya. Lagi, masalahnya bagi Muslim adalah fakta sejarah yang sudah jelas bahwa Musa mendidik generasi baru kaum Israel, setelah generasi yang tua mati, tentang perjalanan kaum Israel menuju Tanah Perjanjian. 
 
Tentang kata “puluhan ribu orang kudus”, adalah menggambarkan jumlah yang tidak terhitung banyaknya. Pada saat itu, literatur Yahudi belum mengenal angka nol, sehingga mereka memakai kata puluhan ribuan (plural) untuk menggambarkan jumlah ribuan yang banyak sekali. Juga, Gunung Paran tidak terletak di Arabia, tapi di gurun Sinai. Ayat ini jelas sama sekali tidak mengungkapkan apa-apa tentang kedatangan Muhammad.

"The villages that Kedar doth inhabit." Isaiah (Yesaya) 42:11
"Arabia and all the princes of Kedar." Ezekiel (Yeheskiel) 27:21
Sekali lagi, para Muslim tidak tahu fakta sejarah yang penting dalam ayat-ayat di atas. Memang benar bahwa salah satu anak Ismael bernama Kedar, tapi dengan menggunakan ayat ini untuk membuktikan kedatangan Muhammad adalah hal yang tidak berdasar sama sekali karena Kedar adalah juga sebutan bagi Arabia di masa Nabi Yesaya dan Yehezkiel. Juga Yehezkiel menerangkan dengan jelas bahwa dia menyebut para pedagang lokal sebagai pangeran-pangeran Kedar.

"For to you every vision has become like the words of a sealed book. You give it to someone able to read and say, read that. He replies, I cannot because it is sealed. You then give the book to someone who cannot read and say, read that. He replies, I cannot read." Isaiah 29:11-12

 
Muslim menggunakan ayat ini sebagai referensi Muhammad mendapat wahyu Qur’an, meskipun faktanya dia tidak bisa membaca. Muslim juga menganggap ayat ini menggambarkan Sura pertama Qur’an “Al-Fatihah” (Pembukaan) dan mereka lupa bahwa sebenarnya Sura ini bukan Sura pertama yang diturunkan kepada Muhammad. Ayat Yesaya di atas sebenarnya adalah tentang peringatan Nabi Yesaya terhadap bangsa Israel yang menentang firman Tuhan dan mengikuti nabi-nabi palsu (cocok emang buat si muhammad, nabi palsu. –RiD)

Ulangan 18:18
“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firmanKu dalam mulutnya; dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”

Di sini Tuhan mengatakan pada Musa dan bani Israel bahwa Dia akan membangkitkan seoarang nabi dari kaum dan keturunan bangsa Israel. Muslim menggunakan ayat ini sebagai bukti kedatangan Muhammad berdasarkan fondasi yang goyah karena kaum Ismael (Arab) bukanlah saudara (kandung) kaum Israel melainkan saudara sepupu. Kata “saudara” yang sama juga digunakan di Ulangan 18:7 dan ini jelas menunjukkan bahwa “saudara”yang dimaksud di sini adalah saudara kandung (garis keturunan Abraham-Sarah; Ishak) dan bukan saudara sepupu (Ismail).

Mazmur 118:22-23
“Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”

Muslim mengaku bahwa ayat ini menggambarkan tentang Muhammad. Akan tetapi Tuhan kita Yesus Kristus mengutip ramalan ini di Matius 21:42-43 dan menyatakan bahwa Dialah pemenuhan dari ramalan ini.
“Terang yang Akan Datang” yang disebut di Yesaya 42:1-2, 6-7 sekali lagi menyatakan tentang Tuhan Yesus yang datang ke bumi 600 tahun sebelum Muhammad lahir.

Yohanes 14:16-17
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”

Muslim menganggap Yesus berbicara tentang Muhammad, tapi seperti yang semua umat Kristen ketahui, Yesus sebenarnya berbicara tentang Roh Kudus. Ayat itu dengan jelas mengatakan bahwa sang Penolong akan bersama-sama menyertai kita untuk selama-lamanya. Muhammad tidak menyertai kita selama-lamanya, karena dia sudah mati. Ayat itu juga mengatakan bahwa dunia tidak melihat atau kenal sang Penolong, tapi Muhammad dilihat dan dikenal banyak orang. Ayat itu juga mengatakan bahwa sang Penolong akan menyertai dan hidup di dalam diri kita; Muhammad jelas tidak dapat melakukan hal itu sebab dia bukanlah Roh

 Yesus dengan jelas mengatakan bahwa ayat ini berbicara tentang sang Penolong yang adalah Roh Kudus di ayat berikut:
Yohanes 14:26
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Sekali lagi kita bisa baca di Yohanes 16:7
“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”

Di ayat ini pun para Muslim menganggap Yesus berbicara tentang Muhammad, tapi jika mereka mengerti akan Alkitab lebih jauh, mereka akan sadar apa yang dikatakan Yesus selanjutnya tentang nubuat ini ketika dia terangkat ke Surga: Kisah Para Rasul 1:4-5
"Do not leave Jerusalem, but wait for the gift My Father promised, which you have heard Me speak about. For John baptized with water, but in a few days you will be baptized with the Holy Spirit."

Yesus dengan jelas berkata sesuatu akan terjadi dalam waktu beberapa hari dan bukan 600 tahun seperti yang Muslim ingin kita percaya. Malah akhirnya memang nubuatan itu dipenuhi dengan turunnya Roh Kudus di Kisah Para Rasul 2:1-4.
Aku bisa terus saja memberikan contoh-contoh lain yang lebih banyak, tapi ini nantinya seakan membuatku menjelek-jelekkan Muhammad belaka dan membuat hubungan jelek dengan pihak Muslim. 

Akan tetapi pengetahuan baru ini dan ibadah agama Islam yang diulang-ulang membuatku sadar bahwa kebenaran Tuhan terletak pada Anugrah Keselamatan Yesus Kristus. Keselamatan tidak terletak pada penyerahan diri kepada orang Arab yang hidup hampir 1.400 tahun yang lalu dan sampai saat ini diikuti para Muslim secara fanatik. Banyak contoh artikel kesaksian di www.answering-islam.org yang menunjukkan hal itu.

Hal yang paling jelas adalah Muslim hidup dalam ketakutan atas Tuhan atau sesama Muslim. Sebagai orang Kristen, aku tidak takut akan ancaman api neraka sebab aku telah menyerahkan diriku dalam Anugrah Keselamatan dari Tuhan Yesus. Hal ini tidak didapat para Muslim karena Qur’an mengajarkan bahwa Tuhan menyelamatkan siapa yang Dia Kehendaki dan mengutuk siapa yang Dia Kehendaki. Hal ini membuat Muslim bertanya-tanya apakah mereka akhirnya bisa masuk surga meskipun sudah banyak melakukan perbuatan baik. Karena pemikiran seperti inilah, banyak Muslim yang mati dalam nama Tuhan dan Islam, dengan menyebut diri mereka sebagai martir.  
Tapi arti martir dalam Kristen sangatlah berbeda dengan martir dalam Islam. Muslim percaya mereka yang mati dalam perang demi Allah adalah martir. Kristen percaya bahwa martir adalah mereka yang mati untuk mempertahankan imannya dan menolak untuk menyangkal iman mereka terhadap Yesus Kristus.

AKU BERSAKSI

Selain tulisan kesaksian ini, aku telah menyatakan secara jelas kepada para Muslim yang dulu kupanggil sebagai saudara-saudaraku bahwa aku kembali kepada iman Kristenku. Sedihnya, aku diejek dan dihina, juga diancam karena terang-terangan murtad. Aku kaget sekali bagaimana aku diserang dengan sengit, tapi aku hanya takut pada Tuhan dan bukan pada orang. Yesus mengajarkan kita untuk takut pada mereka yang dapat menghancurkan jiwa dan bukan mereka yang dapat menghancurkan jasmani. 
 
Ironisnya, diantara para Muslim yang kuberitahu tentang kemurtadanku ada orang yang memiliki website Islam. Dulu aku memberi banyak sumbangan tulisan bagi propaganda Islam di websitenya. Tapi meskipun aku telah menyatakan murtad dan kembali ke Kristen, tulisanku tetap saja tercantum di websitenya. Aku telah minta dia menghilangkan tulisanku, tapi dia hanya mengganti namaku dengan inisialku (AT) dengan menyatakan bahwa tulisan-tulisanku itu dibuat orang yang baru masuk islam. Sikapnya sangatlah munafik.
Dia tidak sadar bahwa dengan melakukan hal itu, dia berarti juga menentang agamanya sendiri. Saat ini di lingkungan Muslim aku sudah dianggap sebagai murtadin. Orang Muslim yang terus berhubungan dengan diriku bisa dianggap murtad pula. Karena karya-karya tulisanku masih ada di websitenya, dia secara tidak langsung tetap berhubungan denganku, dan sikap ini bertentangan dengan isi banyak Hadis tentang Muhammad.

Aku tidak bangga akan tulisan-tulisanku, dan ini akan jadi sesuatu yang memalukan untuk jangka waktu lama dalam hidupku. Tapi aku dulu memang tidak tahu banyak tentang Alkitab dan akhirnya pengetahuan yang benar tentang Yesus Kristus tumbuh dan aku kembali kepadaNya. Halleluya! 

Aku berdoa agar kesaksianku yang singkat ini bisa mencerahkan mereka yang membacanya, jadi bahan bacaan yang menenangkan bagi mereka yang mengalami hal serupa, dan jadi sumber pengetahuan bagi mereka yang memilih untuk ikut si Muhammad atau Yesus Kristus. 
Aku sekarang hidup berdasarkan Anugerah Keselamatan dari Tuhanku dan Juru Selamatku Yesus Kristus. Aku mempersiapkan diri akan kedatanganNya kembali yang bisa terjadi di waktu kapanpun. Aku sekarang bekerja bagi Tuhan, jadi seorang Pendeta, dan membagi-bagikan kesaksianku pada siapa yang mau mendengarkan. 
Bagi mereka yang menuduh bahwa Alkitab bertentangan dengan isinya sendiri, aku nyatakan bahwa hal itu tidak benar. Alkitab bertentangan dengan cara hidup mereka yang menuduh hal seperti itu. Bagi mereka yang mencoba membenarkan “kesalahan” Alkitab, sebaiknya biarkan Alkitab memperbaikimu.

Knowledge is power, pengetahuan adalah kekuatan. Jika kita miliki kekuatan itu, kita bisa mengajar orang lain. Aku ingin menganggap diriku sebagai bukti tentang hal kekuatan tsb. Terima kasih atas kesediaan kalian membaca kesaksianku. Semoga Tuhan memberkati kalian melalui Anugerah Keselamatan dari Yesus Kristus. Amen!