Minggu, 02 Maret 2008

Dalam Yesus, Hidupku Berharga

Saya adalah seorang narapidana, yang sejak tahun 1990 dihukum dalam penjara karena membunuh orang, dan masih menjalani hukuman pidana ini. Latar belakang agama saya dulunya adalah Budha, kemudian saya menjadi Muslim sebelum masuk penjara. Tetapi setelah menjadi narapidana saya menerima Yesus Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamat hidupku. Saya mengalami banyak restorasi mental dan kebangunan iman lewat khotbah-khotbah dari bapak yang saya dengar lewat radio, khususnya dalam program Hari ini harinya Tuhan.

Saya bernama Ekawijaya, dari etnis Tiong Hoa. Saya adalah mantan pecandu narkotika, pernah terikat dengan okultisme, pernah mengalami gangguan mental, saya memiliki sifat yang sangat minder, pernah mengalami gangguan seksualitas yang menyimpang, dan masih banyak kerusakan jiwa yang saya alami, sehingga saya merasa hidup saya sungguh tidak berarti sama sekali, (itu dulu).

Tetapi Puji Tuhan saat ini Roh Kudus sedang memulihkan hidupku, dan salah satu caranya adalah lewat khotbah dari bapak Gilbert yang saya dengarkan. Melalui firman Tuhan yang bapak sampaikan itulah saya lebih banyak mengerti akan kasih Tuhan dalam hidup saya, dan saya tahu bahwa hidup saya sangat berharga bagi Tuhan. Saya mengalami banyak perubahan dan pembaharuan dalam hidup saya, dan saya tahu itu semua karena Tuhan.

Di dalam penjara saya banyak menciptakan lagu-lagu rohani, dan lagu-lagu tersebut adalah kesaksian hidupku, dari seorang yang sangat hancur kehidupannya dalam dosa, menjadi seorang yang diselamatkan dan dipulihkan oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus. Karena saya masih berstatus narapidana, maka lagu-lagu itu juga adalah pesan untuk seluruh orang-orang buangan yang hina dina, yakni para narapidana, eks narapidana, orang-orang yang putus asa dan depresi, yang merasa tersudut tanpa ada yang mengasihi dirinya, orang-orang frustasi akibat kekejaman hidup duniawi (yakni orang-orang yang tercatat dalam Matius 25:35-40).

Banyak sekali, karena seseorang merasa bahwa dirinya sudah tidak lagi bernilai atau berharga, sehingga dia nekad melakukan segala jenis kejahatan yang lebih besar lagi. Pada hal, menurut khotbah yang bapak sampaikan dalam kitab Hakim-hakim pasal 11, tentang kehidupan Yefta, semua orang yang latar belakang hidupnya seburuk apapun adalah berharga di mata Tuhan. Dan pada saat seseorang itu sadar bahwa dirinya bernilai dimata Tuhan, maka Roh Kudus menggali potensi dan talenta yang ada didalam diri orang itu, untuk disalurkan kearah yang positif dan memberkati banyak orang.

Seperti saya, setelah dilahirkan kembali dalam air dan Roh, barulah saya sadar bahwa sangat banyak potensi yang Tuhan tanam dalam diriku, yang selama sekian puluh tahun disembunyikan oleh iblis (seperti mencipta lagu, menulis buku, main musik dll). Tetapi, seperti banyaknya jenis tumbuhan yang tidak bisa bertumbuh dengan baik tanpa punya penopang, begitulah saya, saya juga membutuhkan dukungan orang lain.

Untuk siapapun yang membaca kesaksian saya ini, ingatlah bahwa hidup ini sangat berarti, jadi jangan sia-siakan dan jangan biarkan iblis menipu serta menawan hidupmu lebih lama lagi.

DARI: EKAWIJAYA - MEDAN